Kamis, 24 November 2011

WAHAI WANITA CANTIK


Wahai wanita cantik,
Engkau yang diciptakan dengan sangat sempurna oleh Rabbmu..
Indah dengan segala kelebihanmu yang ada

Wahai wanita cantik,
Sering kali aku melihatmu berjalan dengan baju yang sangat sederhana,Bahan yang sederhana,dan ukuran yang sangat sangat sederhana,Hingga bagian auratmu yang harusnya tak tampak menjadi tampak..

Wahai wanita cantik,
Cukup sering aku melihat engkau jalan di depan para lelaki denga pakaian sexy-mu,Dan para lelaki itu menatapmu dengan sangat lekat dari ujung kakimu sampai ujung rambutmu,Mengikuti langkahmu hingga hilang dari pandangan mereka,pandangan yg menjijikkan...

Wahai wanita cantik,
Suaramu sungguh merdu,Mendayu-dayu layaknya putri duyung yang sedang bernyanyi,Bening sebening sumber mata air yang mengalir..

Wahai wanita cantik..
Ketahuilah engkau begitu berharga terlalu berharga Engkau bagai intan berlian yang terpajang pada sebuah kotak kaca indah berkunci dan terbungkus rapi..

Engkau bukan emas campuran murahan yang terpajang di chow kit dan dengan seenaknya sang pembeli dapat merabamu,memegang tubuhmu dan memakaimu hanya untuk mencoba,lalu sang pembeli pergi,tak jadi membelimu dan mengembalikanmu di tempat yang sama!!Bukan, engkau bukan itu wahai wanita cantik!!

Engkau intan berlian yang terpajang dalam kotak kaca indah berkunci dan terbungkus rapi..orang yang menginginkanmu tidak berhak merabamu,memegangmu tubuhmu bahkan mencoba memakainya!Tidak, mereka terlalu kotor untuk itu mereka harus terlebih dahulu membelimu dengan harga yang sangat mahal,setelah itu mereka akan dapat memilikimu sepenuhnya..

Engkau yang utuh,yang belum pernah di coba orang lain sebelumnya..

Wahai wanita cantik..
Engkau sungguh indah..Bagai bunga mawar yang ketika orang ingin mengambilnya,terlebih dahulu mereka harus merasakan duri pertahanan diri yang kau punya,Bagai bunga edelweis yang ketika menginginkanmu,terlebih dahulu mereka harus mendaki gunung ke arah ketinggian,menantang keberanian dan cuaca yang tak bersahabat,Engkau bukan bunga bangkai,yang terlihat begitu indah dari kejauhan dengan warna yang menyala yang membuat para serangga tertarik dengan warna indahmu,namun ketika didekati, kau busuk.. ahhh baumu saja sudah membuat orang mual,apalagi memilikimu, merekapun enggan..

Wahai wanita cantik..
Jagalah amanah keindahan yang ada pada dirimu..Berjalan saja kau terlihat menawan,belum lagi pembawaanmu yang sangat anggun,apalagi jika kau bersuara merayu,dan menampakkan apa yang tak seharusnya tampak..Ahh..jagalah itu semua saudariku,Tutuplah auratmu agar tak ada yang berkeinginan lain terhadapmu lelaki jalanan itu tak pantas menikmati tubuhmu dengan memandangimu dengan pandangan menjijikkan itu!mereka terlalu kotor untukmu!Jagalah kehormatanmu saudariku lelaki manapun yang belum halal bagimu tak pantas menyentuh tubuh dan kehormatanmu,pun atas nama cinta sungguh, cinta dan nafsu itu berbeda..

Apakah kau khuatir tidak ada yang menyayangimu dan menjagamu atas nama cinta?

Apakah kau takut tidak akan ada yang menggombal dan merayumu atas nama cinta?

Wahai saudari seakidahku..
bukan lelaki yang menginginkan tubuhmu yang sesungguhnya mencintaimu..
Lihatlah.. aku disini aku sangat sedih melihat keadaanmu sekarang..( T_T )
aku sedih melihat para lelaki itu menzalimimu.. diri ini serasa tercabi-cabik..

Lihatlah di sekitarmu..tak hanya aku yang menginginkan ini semua yang terbaik untukmu..

lihatlah saudara-saudara semuslim mu Lihatlah kami..sungguh engkau membuat air mata kami mengalir dan terus mengalir dari mata-mata kami..kami disini sedang memikirkan dan berbuat sesuatu untukmu..agar tak pernah lagi engkau dizalimi siapapun...Lihatlah kedua orang tuamu...apakah mereka menginginkanmu menjadi seperti ini?

Sungguh engkau bakai mutiara bagi keluargamu mutiara yang mereka jaga sejak kecilmu sampai engkau beranjak dewasa...apakah dengan ini engkau membalasnya?

Jika kau masih kurang dengan ini, maka lihatlah Allah Tuhanmu, Yang Menciptakanmu, Yang tiada henti-hentinya memberi nikmat padamu padahal tak jarang kau lupa denganNya...Ia masih memberimu nikmat udara, nikmat hidup, nikmat kecantikan dari tubuhmu yang indah itu..

Bayangkan, jika Ia tidak menyangimu,kenapa Ia tak cabut saja nikmat wajahmu yang cantik dan tubuhmu yang indah??Tapi tidak meskipun engkau sering kali melupakanNya, nimkatNya tetap terus mengalir...

Wahai saudari seakidahku..
Biarlah hanya satu lelaki paling beruntung yang dapat menikmati dirimu seutuhnya,yakni suamimu kelak ketika ikatan antara kalian halal dan berbuah redhaNya ketika suara mendayumu bukan lagi dosa tapi pahala..hanya dia yang pantas, saudariku..

Wahai wanita idamanku...
Sungguh tidak ada alasan lain yang membuat aku melakukan ini selain cintaku yang begitu tinggi kepadamu..Cintaku yang membuncah yang membuat aku memikirkanmu hingga kata-kata ini kugoreskan..

Cintaku yang menangis ketika melihat keadaanmu yang terzalimi oleh petualang ajnabi dan perbudakan hawa nafsu... Cintaku yang akan tersenyum jika engkau berniat kembali ke jalanNya..

Mari berjalan bersamaku, saudariku temani aku dalam perjalanan indah yang tak singkat ini,menuju kepadaNya.

SUAMIKU AKU MENCINTAIMU


Suamiku...
Masih ingatkah kau, saat pertama kali kita terikat halal oleh kecintaan karena Allah subhanahu wata'ala?. Kita melihat satu dengan yang lain begitu sempurna, menyenangkan dan membahagiakan. Rasanya begitu abadi kebahagiaan yang kita cita- citakan. Hari- hari selanjutnya adalah perjalanan pergatian suka dan duka, dan kebahagiaan atau konflik senantiasa melingkupi hubungan hati.
Suamiku...
Saat suatu hari kau menemukan sikapku merepotkan dan mengusik batinmu...
Mohon sedikit luaskan hatimu. Jangan kau kesal menanggapi kalimat dan tangisan manja dari wanitamu ini. Bukan bermaksud menyulitkan, namun sekedar mencari cara lain mendapatkan perhatian, karena kosongnya satu sisi hati yang butuh untuk lebih dimanjakan oleh seorang lelaki yang begitu dikaguminya.
Mengapa Allah menjadikan kau suami, dan bukan sebaliknya? Kau telah ditakdirkan Allah menjadi suamiku, yang berarti akan lebih pandai dalam mengayomiku. Yakinlah itu suamiku, dan jangan balas semua dengan keseriusan seorang laki- laki, namun pahamilah kerapuhan dan kebodohanku sebagai wanita.

Hanyalah kelembutan, kasih sayang, serta nasehat penuh kesabaran namun tegas, yang dapat dengan mudah meluruskan tindakan aneh istrimu walau semua awalnya aku niati dengan niat baik. Jangan buat aku semakin bebal dan tidak mengerti dengan berbalik memberikan sejuta amarah apalagi pukulan, karena semua adalah karena ketidaktahuan. Janganlah pula mempersempit hatimu dengan tangisan karena itu akan menyedihkan untukku wahai suamiku.  Pahamilah karena semata- mata semua karena kenakalan dan kemanjaanku, maka dari itu mohon maafkanlah aku.
Suamiku...
Saat suatu hari kau menemukan kata- kataku merepotkan dan mengusik telingamu...
Pernahkah kau melihat seorang wanita yang bisa mengeluarkan uneg- unegnya dengan merdeka raya, sedang sang suami tetap melihat dengan senyum, perhatian dan pandangan yang hangat. Hal itu sebenarnnya sudah sangat menjelaskan kepada sang istri sendiri bahwa dia adalah sangat cerewet dan tindakannya tidaklah baik. Namun, hal itu juga membahagiakan para istri karena secara sadar dia bersyukur bahwa ada seorang manusia yang ternyata begitu sangat mencintai dan memahaminya...
Suamiku....
Ampuni istrimu atas kekurangan yang dikaruniakan Allah kepadaku. Mohon jangan tutup pintu hatimu dengan ketidak ridhoan mu atasku. Jangan buat para bidadari di surga menggantikan posisiku dan memilikimu kelak. Sungguh hal itu akan menyedihkan bagiku.
Suamiku...

Kau gagah, ketika kau bisa meletakkan kelembutan dan senyum saat mendidik istrimu. Kau tegas, saat mengatakan kalimat dengan pas namun santun untuk memotong kebandelan wanitamu. Kau berwibawa, saat nada bicaramu menggambarkan ketulusan dan kemurnian niatmu dalam menasehati. Sama sekali bukan bentakan dan atau nada tinggi. Kau kuat, saat menerima dengan ikhlas tentang kelemahan istrimu. Kau baik, saat dengan kelapangan hatimu memaklumi keburukan pasanganmu. 

Keluasan hatimu memaafkan, bagiku adalah pelajaran dari seorang guru untuk memaafkan. Keluasan hatimu untuk memaklumi dan bersabar, adalah pengajaran bagiku untuk memaklumi dan bersabar. ketelatenanmu untuk memahami adalah pelajaran berharga bagiku untuk memahami.
Suamiku, kaulah idolaku...
Suamiku, kau lah idolaku, yang halal bagiku. Dan aku ingin selalu mengagumimu. Hanya kau. Maka mohon dengan sangat, didiklah dirimu agar indah untukku dan dihadapanku, dan didiklah aku agar aku mengerti tentang keindahan itu. Supaya aku belajar tentangnya dan tentang kebaikan.Supaya aku dapat dengan tulus berterimakasih kepada Allah atas karunia manusia sepertimu, supaya aku dapat meneduhkan diri dan mencukupkan jiwa denganmu, supaya aku dapat dengan batin yang tulus berkata, "Suamiku, Aku mencintaimu.."
(Syahidah/voa-islam.com)