Untukmu Calon Imamku yang Tertulis Di Lauhul
Mahfudz
Entah angin apa yang membuai hari ini, membuatku begitu berani mencoretkan
sesuatu untuk dirimu yang tidak pernah aku kenali. Aku sebenarnya tidak pernah
berniat untuk memperkenalkan diriku kepada siapapun. Apalagi mencurahkan
sesuatu yang hanya aku khususkan buatmu sebelum tiba masanya. Kehadiran
sseorang lelaki yang menuntut sesuatu yang kujaga rapi selama ini semata-mata
buatmu, itulah hati dan cintaku, membuatku tersadar dari lenaku yang panjang.
Ibu telah mendidikku semenjak kecil agar menjaga maruah dan mahkota diriku
karena Allah telah menetapkannya untukmu suatu hari nanti. Kata ibu, tanggungjawab
ibu bapak terhadap anak perempuan ialah menjaga dan mendidiknya sehingga
seorang lelaki mengambil-alih tanggungjawab itu dari mereka. Jadi, kau telah
wujud dalam diriku sejak dulu. Sepanjang umurku ini, aku menutup pintu hatiku
dari lelaki manapun karena aku tidak mau membelakangimu.
Aku menghalang diriku dari mengenali lelaki manapun karena aku tidak mau
mengenal lelaki lain selainmu, apa lagi memahami mereka. Karena itulah aku
sekuat ‘kodrat yang lemah ini’ membatasi pergaulanku dengan bukan mahramku. Aku
lebih suka berada di rumah karena rumah itu tempat yang terbaik buat sorang
perempuan. Aku sering merasa tidak selamat dari diperhatikan lelaki. Bukanlah
aku bersangka buruk terhadap kaummu, tetapi lebih baik aku berwaspada karena
contoh banyak di depan mata.
Aku palingkan wajahku dari lelaki yang asyik memperhatikan diriku atau coba
merayuku. Aku sedaya mungkin melarikan pandanganku dari lelaki ajnabi (asing)
karena Sayyidah Aisyah r.a pernah berpesan, “Sebaik-baik wanita ialah yang
tidak memandang dan tidak dipandang oleh lelaki.” Aku tidak ingin dipandang
cantik oleh lelaki. Biarlah aku hanya cantik di matamu. Apalah gunanya aku
menjadi idaman banyak lelaki sedangkan aku hanya bisa menjadi milikmu seorang.
Aku tidak merasa bangga menjadi rebutan lelaki bahkan aku merasa terhina
diperlakukan sebegitu seolah-olah aku ini barang yang bisa dimiliki sesuka
hati.
Aku juga tidak mau menjadi penyebab kejatuhan seorang lelaki yang
dikecewakan lantaran terlalu mengharapkan sesuatu yang tidak dapat aku berikan.
Bagaimana akan kujawab di hadapan ALLAH kelak andai ditanya? Adakah itu
sumbanganku kepada manusia selama hidup di muka bumi? Kalau aku tidak ingin kau
memandang perempuan lain, aku dululah yang perlu menundukkan pandanganku. Aku
harus memperbaiki dan menghias pribadiku karena itulah yang dituntut oleh
Allah. Kalau aku ingin lelaki yang baik menjadi suamiku, aku juga perlu menjadi
perempuan yang baik. Bukankah Allah telah menjanjikan perempuan yang baik itu
untuk lelaki yang baik?
Tidak kunafikan sebagai remaja, aku memiliki perasaan untuk menyayangi dan
disayangi. Namun setiap kali perasaan itu datang, setiap kali itulah aku
mengingatkan diriku bahwa aku perlu menjaga perasaan itu karena ia semata-mata
untukmu. Allah telah memuliakan seorang lelaki yang bakal menjadi suamiku untuk
menerima hati dan perasaanku yang suci. Bukan hati yang menjadi labuhan lelaki
lain. Engkau berhak mendapat kasih yang tulen.
Diriku yang memang lemah ini telah diuji oleh Allah saat seorang lelaki
ingin berkenalan denganku. Aku dengan tegas menolak, berbagai macam dalil aku
kemukakan, tetapi dia tetap tidak berputus asa. Aku merasa seolah-olah
kehidupanku yang tenang ini telah dirampas dariku. Aku bertanya-tanya adakah
aku berada di tebing kebinasaan ? Aku beristigfar memohon ampunan-Nya. Aku juga
berdoa agar Pemilik Segala Rasa Cinta melindungi diriku dari kejahatan.
Kehadirannya membuatku banyak memikirkan tentang dirimu. Kau kurasakan
seolah-olah wujud bersamaku. Di mana saja aku berada, akal sadarku membuat perhitungan
denganmu. Aku tahu lelaki yang menggodaku itu bukan dirimu. Malah aku yakin
pada gerak hatiku yang mengatakan lelaki itu bukan teman hidupku kelak.
Aku bukanlah seorang gadis yang cerewet dalam memilih pasangan hidup.
Siapalah diriku untuk memilih permata sedangkan aku hanyalah sebutir pasir yang
wujud di mana-mana.
Tetapi aku juga punya keinginan seperti wanita solehah yang lain, dilamar
lelaki yang bakal dinobatkan sebagai ahli syurga, memimpinku ke arah tujuan
yang satu.
Tidak perlu kau memiliki wajah setampan Nabi Yusuf Alaihisalam, juga harta
seluas perbendaharaan Nabi Sulaiman Alaihisalam, atau kekuasaan seluas kerajaan
Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, yang mampu mendebarkan hati juataan
gadis untuk membuat aku terpikat.
Andainya kaulah jodohku yang tertulis di Lauh Mahfuz, Allah pasti akan
menanamkan rasa kasih dalam hatiku juga hatimu. Itu janji Allah. Akan tetapi,
selagi kita tidak diikat dengan ikatan yang sah, selagi itu jangan dimubazirkan
perasaan itu karena kita masih tidak mempunyai hak untuk begitu. Juga jangan
melampaui batas yang telah Allah tetapkan. Aku takut perbuatan-perbuatan
seperti itu akan memberi kesan yang tidak baik dalam kehidupan kita kelak.
Permintaanku tidak banyak. Cukuplah engkau menyerahkan seluruh dirimu pada
mencari ridha Illahi. Aku akan merasa amat bernilai andai dapat menjadi tiang
penyangga ataupun sandaran perjuanganmu. Bahkan aku amat bersyukur pada Illahi
kiranya akulah yang ditakdirkan meniup semangat juangmu, mengulurkan tanganku
untukmu berpaut sewaktu rebah atau tersungkur di medan yang dijanjikan Allah
dengan kemenangan atau syahid itu. Akan kukeringkan darah dari lukamu dengan
tanganku sendiri. Itu impianku.
Aku pasti berendam airmata darah, andainya engkau menyerahkan seluruh
cintamu kepadaku. Cukuplah kau mencintai Allah dengan sepenuh hatimu karena
dengan mencintai Allah, kau akan mencintaiku karena-Nya. Cinta itu lebih abadi
daripada cinta biasa. Moga cinta itu juga yang akan mempertemukan kita kembali
di syurga….
Post Situs Web By:Muslimah Sholehah
http://andikaalbanjariiiyahoocom.blogspot.com/2011/04/sebuah-penantiankhusus-akhwat-yang.html
“Dan di
antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untuk kamu
pasangan-pasangan dari jenis kamu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa
tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antara kamu mawaddah dan rahmat.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum
yang berfikir.” (QS Ar-Rum [30]:21)
Dari ayat tersebut telah jelas bahawa manusia diciptakan Allah dengan
pasangannya. Jadi jangan merasa berkecil hati jika saat ini masih ada yang
belum menemui jodohnya atau telah bertemu jodoh dan Allah berkehendak lain
dengan jodoh tersebut
Urusan jodoh memang seringkali dikaitkan dengan “rahsia Tuhan” yang
mengejutkan. Seseorang yang berparas menarik dan memiliki sekian kelebihan,
tetapi tidak menemui pasangan. Sementara seseorang yang dipandang biasa-biasa
saja lebih cepat berkahwin. Jodoh memang sudah ditentukannya tetapi bukan
bererti kita cuma berdiam diri tanpa adanya usaha.
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali
kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ”
Menemukan pasangan menuntut sejumlah usaha aktif yang komprehensif.
Usaha-usaha positif dalam menemukan pasangan dapat disebut sebagai “menjemput
jodoh”. Bagi orang yang beriman, berdoa adalah puncak segala usaha. Bahkan
Islam menyebut doa sebagai silah al-mu’min (senjata mu’min).
Dalam mengenali pasangan, manusia tetap dibatasi kemampuannya untuk melihat
pada aspek-aspek fizikal jasmani dan hal-hal yang nampak dimata. Sementara
aspek batin yang tersembunyi tetaplah milik Allah. Solat Istikarah merupakan
upaya untuk memohon kepada Tuhan dalam membantu memilih calon pasangan. Jangan
terburu-buru untuk menolah atau menerima sebelum upaya berdoa ini dilakukan
agar tidak salah pilih.
Begitu dahsyatnya keajaiban solat istikarah dalam memantapkan hati dalam
menentukan pilihan
, Bahawasanya orang yang telah melaksanakan solat
istikarah hendaklah melaksanakan apa yang telah diazamkannya, baik hatinya
menjadi terbuka maupun tidak
Bermunajat pada Allah dalam sepertiga malamnya memohon diberikan pilihan
terbaik dalam hidupnya sebuah petunjuk dalam memantapkan hati mengenai
jodoh yang menjadi misteriNYA.
Diatas
Sajadah malam ini aku tertunduk pada gelap dan pekatnya malam,
meraba
rahsia Mu Ya Allah atas jodoh yang kan kau pilihkan untukku
istikarah
mencari jawapan untuk menggapai alhub fillah wa lillah
dalam doa
ku bersimpuh pasrah
memohon
datangnya jawapan kepada Sang Pemberi hidayah
bila
jawapan itu masih menggantung di langit
maka
turunkanlah
bila
jawapan itu masih terpendam di perut bumi
maka keluarkanlah
bila
jawapan itu sulit ku raih
maka
mudahkanlah
bila
jawapan itu masih jauh
maka
dekatkanlah
Duhai kekasih sejati, Engkau Maha cahaya, Engkau Cahaya di atas Cahaya.
Dalam kerinduan mendalam, dalam tatih meniti Pintu Cahaya,
Aku di sini, bersimpuh untuk menjemput CINTA,
Cinta Seseorang Yang telah kau pilihkan semoga kan abadi di dunia dan
Akhirat
“Ya
Allah, Tuhan yang
Maha Memiliki Rahsia, Tuhan yang Maha memegang kasih sayang seluruh jiwa kami,
Tuhan yang Maha Penentu, Tuhan yang Maha Menyatukan jiwa-jiwa kami, ya Allah,
aku merupakan hamba yang lemah, hamba yang tidak mampu mengawal diriku daripada
fitrah seorang manusia yang memerlukan teman, memerlukan kekasih, memerlukan
suami/isteri, memerlukan keluarga.
Ya Allah aku tidak mampu menahan diriku daripada
terjeremus ke dalam kemaksiatan. Ya Allah, jika masanya telah tiba, jika apa
yang aku mohon ini merupakan sesuatu yang terbaik disisiMu Ya Allah,
terbaik buat agamaku Ya Allah, terbaik buat diriku, keluarga dan seluruh
mukminin dan mukminat Ya Allah, maka aku memohon kepadaMu YaAllah agar aku
ditemukan dengan jodoh yang terbaik di sisiMu Ya Allah. Setiap yang
terbaik di sisiMu Ya Allah, pasti terbaik buat diriku Ya Allah.
Namun
Ya Allah, jika
masanya untuk dipertemukan dengan jodohku belum tiba YaAllah, maka
Ya Allah, aku memohon kepadaMu agar Kau tunjukkan jalan-jalan untuk aku
memiliki jodohku Ya Allah. Aku memohon agar Kau tunjukkan aku
tuntutun-tuntutanMu yang perlu aku lakukan untuk memiliki jodohku
Ya Allah. Ya Allah, Tuhan yang Maha Memakbulkan doa, Tuhan yang Maha
Penentu jodoh, Ya Allah jauhilah aku daripada kemaksiatan, jauhilah aku
daripada perkara-perkara yang tidak dapat memberikan manfaat, jauhilah aku
daripada perkara-perkara yang Engkau murkai dan perkara-perkara yang menyesatkan
diriku Ya Allah. Amin
Jadi, bagi yang belum bertemu jodoh, bersikap optimislah, temui serta
jemputlah calon jodoh anda dengan ikhtiar yang maksimum. Yakinlah bahawa Allah
telah menentukan segala sesuatu berpasang-pasangan. Mudah-mudahan Allah
membimbing usaha anda untuk sampai kepada jodoh yang ditakdirkan. Amin.
Jangan menyerah kegagalan yang pernah terjadi dalam menjemput jodoh bukan
bererti kegagalan selamanya.
Satu prinsip yang kan selalu melekat dihati ” La Tahzan Innalloha Ma’ana”
Senyum terindah untuk jodoh yang Allah telah persiapkan.