Sabtu, 17 September 2011

CALON IMAMKU


Untukmu Calon Imamku yang Tertulis Di Lauhul Mahfudz


Entah angin apa yang membuai hari ini, membuatku begitu berani mencoretkan sesuatu untuk dirimu yang tidak pernah aku kenali. Aku sebenarnya tidak pernah berniat untuk memperkenalkan diriku kepada siapapun. Apalagi mencurahkan sesuatu yang hanya aku khususkan buatmu sebelum tiba masanya. Kehadiran sseorang lelaki yang menuntut sesuatu yang kujaga rapi selama ini semata-mata buatmu, itulah hati dan cintaku, membuatku tersadar dari lenaku yang panjang.

Ibu telah mendidikku semenjak kecil agar menjaga maruah dan mahkota diriku karena Allah telah menetapkannya untukmu suatu hari nanti. Kata ibu, tanggungjawab ibu bapak terhadap anak perempuan ialah menjaga dan mendidiknya sehingga seorang lelaki mengambil-alih tanggungjawab itu dari mereka. Jadi, kau telah wujud dalam diriku sejak dulu. Sepanjang umurku ini, aku menutup pintu hatiku dari lelaki manapun karena aku tidak mau membelakangimu.

Aku menghalang diriku dari mengenali lelaki manapun karena aku tidak mau mengenal lelaki lain selainmu, apa lagi memahami mereka. Karena itulah aku sekuat ‘kodrat yang lemah ini’ membatasi pergaulanku dengan bukan mahramku. Aku lebih suka berada di rumah karena rumah itu tempat yang terbaik buat sorang perempuan. Aku sering merasa tidak selamat dari diperhatikan lelaki. Bukanlah aku bersangka buruk terhadap kaummu, tetapi lebih baik aku berwaspada karena contoh banyak di depan mata.

Aku palingkan wajahku dari lelaki yang asyik memperhatikan diriku atau coba merayuku. Aku sedaya mungkin melarikan pandanganku dari lelaki ajnabi (asing) karena Sayyidah Aisyah r.a pernah berpesan, “Sebaik-baik wanita ialah yang tidak memandang dan tidak dipandang oleh lelaki.” Aku tidak ingin dipandang cantik oleh lelaki. Biarlah aku hanya cantik di matamu. Apalah gunanya aku menjadi idaman banyak lelaki sedangkan aku hanya bisa menjadi milikmu seorang. Aku tidak merasa bangga menjadi rebutan lelaki bahkan aku merasa terhina diperlakukan sebegitu seolah-olah aku ini barang yang bisa dimiliki sesuka hati.

Aku juga tidak mau menjadi penyebab kejatuhan seorang lelaki yang dikecewakan lantaran terlalu mengharapkan sesuatu yang tidak dapat aku berikan. Bagaimana akan kujawab di hadapan ALLAH kelak andai ditanya? Adakah itu sumbanganku kepada manusia selama hidup di muka bumi? Kalau aku tidak ingin kau memandang perempuan lain, aku dululah yang perlu menundukkan pandanganku. Aku harus memperbaiki dan menghias pribadiku karena itulah yang dituntut oleh Allah. Kalau aku ingin lelaki yang baik menjadi suamiku, aku juga perlu menjadi perempuan yang baik. Bukankah Allah telah menjanjikan perempuan yang baik itu untuk lelaki yang baik?

Tidak kunafikan sebagai remaja, aku memiliki perasaan untuk menyayangi dan disayangi. Namun setiap kali perasaan itu datang, setiap kali itulah aku mengingatkan diriku bahwa aku perlu menjaga perasaan itu karena ia semata-mata untukmu. Allah telah memuliakan seorang lelaki yang bakal menjadi suamiku untuk menerima hati dan perasaanku yang suci. Bukan hati yang menjadi labuhan lelaki lain. Engkau berhak mendapat kasih yang tulen.

Diriku yang memang lemah ini telah diuji oleh Allah saat seorang lelaki ingin berkenalan denganku. Aku dengan tegas menolak, berbagai macam dalil aku kemukakan, tetapi dia tetap tidak berputus asa. Aku merasa seolah-olah kehidupanku yang tenang ini telah dirampas dariku. Aku bertanya-tanya adakah aku berada di tebing kebinasaan ? Aku beristigfar memohon ampunan-Nya. Aku juga berdoa agar Pemilik Segala Rasa Cinta melindungi diriku dari kejahatan.

Kehadirannya membuatku banyak memikirkan tentang dirimu. Kau kurasakan seolah-olah wujud bersamaku. Di mana saja aku berada, akal sadarku membuat perhitungan denganmu. Aku tahu lelaki yang menggodaku itu bukan dirimu. Malah aku yakin pada gerak hatiku yang mengatakan lelaki itu bukan teman hidupku kelak.

Aku bukanlah seorang gadis yang cerewet dalam memilih pasangan hidup. Siapalah diriku untuk memilih permata sedangkan aku hanyalah sebutir pasir yang wujud di mana-mana.

Tetapi aku juga punya keinginan seperti wanita solehah yang lain, dilamar lelaki yang bakal dinobatkan sebagai ahli syurga, memimpinku ke arah tujuan yang satu.
Tidak perlu kau memiliki wajah setampan Nabi Yusuf Alaihisalam, juga harta seluas perbendaharaan Nabi Sulaiman Alaihisalam, atau kekuasaan seluas kerajaan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, yang mampu mendebarkan hati juataan gadis untuk membuat aku terpikat.

Andainya kaulah jodohku yang tertulis di Lauh Mahfuz, Allah pasti akan menanamkan rasa kasih dalam hatiku juga hatimu. Itu janji Allah. Akan tetapi, selagi kita tidak diikat dengan ikatan yang sah, selagi itu jangan dimubazirkan perasaan itu karena kita masih tidak mempunyai hak untuk begitu. Juga jangan melampaui batas yang telah Allah tetapkan. Aku takut perbuatan-perbuatan seperti itu akan memberi kesan yang tidak baik dalam kehidupan kita kelak.
Permintaanku tidak banyak. Cukuplah engkau menyerahkan seluruh dirimu pada mencari ridha Illahi. Aku akan merasa amat bernilai andai dapat menjadi tiang penyangga ataupun sandaran perjuanganmu. Bahkan aku amat bersyukur pada Illahi kiranya akulah yang ditakdirkan meniup semangat juangmu, mengulurkan tanganku untukmu berpaut sewaktu rebah atau tersungkur di medan yang dijanjikan Allah dengan kemenangan atau syahid itu. Akan kukeringkan darah dari lukamu dengan tanganku sendiri. Itu impianku.

Aku pasti berendam airmata darah, andainya engkau menyerahkan seluruh cintamu kepadaku. Cukuplah kau mencintai Allah dengan sepenuh hatimu karena dengan mencintai Allah, kau akan mencintaiku karena-Nya. Cinta itu lebih abadi daripada cinta biasa. Moga cinta itu juga yang akan mempertemukan kita kembali di syurga….

Post Situs Web By:Muslimah Sholehah
http://andikaalbanjariiiyahoocom.blogspot.com/2011/04/sebuah-penantiankhusus-akhwat-yang.html

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untuk kamu pasangan-pasangan dari jenis kamu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antara kamu mawaddah dan rahmat. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS Ar-Rum [30]:21)
Dari ayat tersebut telah jelas bahawa manusia diciptakan Allah dengan pasangannya. Jadi jangan merasa berkecil hati jika saat ini masih ada yang belum menemui jodohnya atau telah bertemu jodoh dan Allah berkehendak lain dengan jodoh tersebut
Urusan jodoh memang seringkali dikaitkan dengan “rahsia Tuhan” yang mengejutkan. Seseorang yang berparas menarik dan memiliki sekian kelebihan, tetapi tidak menemui pasangan. Sementara seseorang yang dipandang biasa-biasa saja lebih cepat berkahwin. Jodoh memang sudah ditentukannya tetapi bukan bererti kita cuma berdiam diri tanpa adanya usaha.
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ”  
Menemukan pasangan menuntut sejumlah usaha aktif yang komprehensif. Usaha-usaha positif dalam menemukan pasangan dapat disebut sebagai “menjemput jodoh”. Bagi orang yang beriman, berdoa adalah puncak segala usaha. Bahkan Islam menyebut doa sebagai silah al-mu’min (senjata mu’min).
Dalam mengenali pasangan, manusia tetap dibatasi kemampuannya untuk melihat pada aspek-aspek fizikal jasmani dan hal-hal yang nampak dimata. Sementara aspek batin yang tersembunyi tetaplah milik Allah. Solat Istikarah merupakan upaya untuk memohon kepada Tuhan dalam membantu memilih calon pasangan. Jangan terburu-buru untuk menolah atau menerima sebelum upaya berdoa ini dilakukan agar tidak salah pilih.
Begitu dahsyatnya keajaiban solat istikarah dalam memantapkan hati dalam menentukan pilihan, Bahawasanya orang yang telah melaksanakan solat istikarah hendaklah melaksanakan apa yang telah diazamkannya, baik hatinya menjadi terbuka maupun tidak
Bermunajat pada Allah dalam sepertiga malamnya memohon diberikan pilihan terbaik dalam hidupnya sebuah petunjuk dalam memantapkan hati mengenai  jodoh yang menjadi misteriNYA. 

Diatas Sajadah malam ini aku tertunduk pada gelap dan pekatnya malam,
meraba rahsia Mu Ya Allah atas jodoh yang kan kau pilihkan untukku
istikarah mencari jawapan untuk menggapai alhub fillah wa lillah
dalam doa ku bersimpuh pasrah
memohon datangnya jawapan kepada Sang Pemberi hidayah
bila jawapan itu masih menggantung di langit
maka turunkanlah
bila jawapan itu masih terpendam di perut bumi
maka keluarkanlah
bila jawapan itu sulit ku raih
maka mudahkanlah
bila jawapan itu masih jauh
maka dekatkanlah

Duhai kekasih sejati, Engkau Maha cahaya, Engkau Cahaya di atas Cahaya.
Dalam kerinduan mendalam, dalam tatih meniti Pintu Cahaya,
Aku di sini, bersimpuh untuk menjemput CINTA,
Cinta Seseorang Yang telah kau pilihkan semoga kan abadi di dunia dan Akhirat
“Ya Allah, Tuhan yang Maha Memiliki Rahsia, Tuhan yang Maha memegang kasih sayang seluruh jiwa kami, Tuhan yang Maha Penentu, Tuhan yang Maha Menyatukan jiwa-jiwa kami, ya Allah, aku merupakan hamba yang lemah, hamba yang tidak mampu mengawal diriku daripada fitrah seorang manusia yang memerlukan teman, memerlukan kekasih, memerlukan suami/isteri, memerlukan keluarga.
Ya Allah aku tidak mampu menahan diriku daripada terjeremus ke dalam kemaksiatan. Ya Allah, jika masanya telah tiba, jika apa yang aku mohon ini merupakan sesuatu yang terbaik disisiMu Ya Allah, terbaik buat agamaku Ya Allah, terbaik buat diriku, keluarga dan seluruh mukminin dan mukminat Ya Allah, maka aku memohon kepadaMu YaAllah agar aku ditemukan dengan jodoh yang terbaik di sisiMu Ya Allah. Setiap yang terbaik di sisiMu Ya Allah, pasti terbaik buat diriku Ya Allah.


Namun Ya Allah, jika masanya untuk dipertemukan dengan jodohku belum tiba YaAllah, maka Ya Allah, aku memohon kepadaMu agar Kau tunjukkan jalan-jalan untuk aku memiliki jodohku Ya Allah. Aku memohon agar Kau tunjukkan aku tuntutun-tuntutanMu yang perlu aku lakukan untuk memiliki jodohku Ya Allah. Ya Allah, Tuhan yang Maha Memakbulkan doa, Tuhan yang Maha Penentu jodoh, Ya Allah jauhilah aku daripada kemaksiatan, jauhilah aku daripada perkara-perkara yang tidak dapat memberikan manfaat, jauhilah aku daripada perkara-perkara yang Engkau murkai dan perkara-perkara yang menyesatkan diriku Ya Allah. Amin
Jadi, bagi yang belum bertemu jodoh, bersikap optimislah, temui serta jemputlah calon jodoh anda dengan ikhtiar yang maksimum. Yakinlah bahawa Allah telah menentukan segala sesuatu berpasang-pasangan. Mudah-mudahan Allah membimbing usaha anda untuk sampai kepada jodoh yang ditakdirkan. Amin.
Jangan menyerah kegagalan yang pernah terjadi dalam menjemput jodoh bukan bererti kegagalan selamanya.
Satu prinsip yang kan selalu melekat dihati ” La Tahzan Innalloha Ma’ana”
Senyum terindah untuk jodoh yang Allah telah persiapkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar