Jumat, 14 Oktober 2011

AYAH SUTRADARA SHALAT BERJAMA'AH


HIDUP di negara seperti Amerika Serikat (AS), sangat sulit bisa merasakan suasana pengajian seperti layaknya saat saya masih di kampung halaman. Tak seperti  di Indonesia di mana jumlah masjid di Paman Sam yang sangat terbatas. Dan kalaupun ada jaraknya terkadang sangat jauh dari rumah.
Apakah itu suatu kekurangan? Bisa ya, tapu juga bisa  sebuah kenikmatan tersendiri yang Allah SWT berikan. Jauhnya masjid adalah kesempatan seorang ayah seperti saya bisa menyusun shalat jamaah lebih leluasa.
Bagi saya, kekurangan ini adalah berkah. Waktu shalat jamaah adalah waktu yang paling tepat bagi kami sekeluarga untuk memperbaiki misi dan tujuan bersama. Karena seiring dengan berjalannya waktu, adalah suatu kemungkinan bahwa arah, tujuan dan misi sebuah keluarga akan mengalami pergeseran.
Tujuan indah keluarga idaman yang menjadi bayangan semula ketika membangun keluarga, menjadi berubah dengan seiring perjalanan kehidupan berkeluarga.
Karenanya, memberikan keteladanan dengan cara mengajak anak melaksanakan shalat berjamaah di rumah adalah sebuah kesempatan emas dan sangat istimewa.

Sebab keteladanan yang baik ini akan membawa kesan positif dalam jiwa anak. Orang yang paling banyak diikuti oleh anak dan yang paling kuat menanamkan pengaruhnya ke dalam jiwa anak tak lain adalah orangtuanya.
Menjadi Imam
Ayah adalah seorang yang harus mampu menjadi imam keluarga, khususnya dalam jamaah shalat. Dengan senang atau tidak, seorang ayah harus mempersiapkan hafalan-hafalan al-Qurannya untuk dibaca dalam shalat jamaah yang ia tegakkan bersama keluarganya.
Karena itu peran seorang ayah adalah sangat penting untuk selalu memonitor jalannya misi dan tujuan keluarga. Ayah mempunyai posisi penting untuk menjadi pemimpin bagi istri dan anak-anaknya. Setelah shalat jamaah, usahakan ada tema pembicaraan yang lebih serius. Dimulai dari hal-hal yang kecil dan remeh temeh. Dengarkan cerita anak saat seharian di sekolah, dengarkan keluhan istri selama berada di rumah menunggu kita, selipkan kata–kata hikmah, untuk belajar dari kehidupan.
Rasulullah SAW memerintahkan agar orangtua dapat menjadi teladan yang baik bagi anak-anak mereka. Dalam hal keteladanan shalat, pada tahap awal, keteladanan yang dapat dicontoh oleh anak adalah dengan gerakan-gerakan shalat.
Seorang ayah perlu mempelajari gerakan shalat yang sesuai dengan ajaran yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Sehingga anak akan mendapatkan contoh gerakan shalat yang benar dari ayahnya. Semakin sering anak usia dini mendapatkan stimulasi tentang gerakan shalat --apalagi diiringi dengan pengarahan tentang bagaimana gerakan yang benar secara berulang-ulang-- maka anak semakin mampu melakukannya.
Pada tahap berikutnya keteladanan yang bisa diberikan seorang ayah adalah bacaan al-Qur’an di dalam shalat dengan suara yang terdengar oleh anak. Selain mendapatkan stimulasi gerakan shalat anak juga bisa belajar dari bacaan shalat.
Masa anak-anak adalah masa meniru dan memiliki daya ingat yang luar biasa. Ayah harus menggunakan kesempatan ini dengan baik, jika tidak ingin menyesal kehilangan masa emas (golden age) pada anak mereka. Pengarahan tentang bagaimana tata cara shalat yang benar kita ajarkan kepada anak setelah proses shalat berlangsung.

Dalam tahap lanjut, anak tidak hanya bisa meniru gerakan shalat, tapi juga memiliki kebanggaan untuk menggunakan simbol-simbol islami baik dalam ucapan maupun perilaku dalam shalatnya dan sebagainya.
Perkembangan kemampuan anak melakukan gerakan shalat  adalah hasil dari pematangan proses belajar yang diberikan. Karena itu hindarkan pemaksaan pada mereka.
Pemaksaan latihan kepada anak sebelum mencapai kematangan hanya akan mengakibatkan kegagalan atau setidaknya ketidakoptimalan hasil.
Pengalaman dan pelatihan akan mempunyai pengaruh pada anak bila dasar-dasar keterampilan atau kemampuan yang diberikan telah mencapai kematangan. Sehingga anak akan menikmati gerakan shalat dengan sendirinya.
Shalat jamaah adalah sangat tinggi nilainya dan sangat besar pahalanya. Dalam sebuah hadist Rasulullah SAW bersabda "Shalat Jamaah lebih utama dua puluh tujuh kali dibanding shalat sendiri." (HR. Bukhari dan Muslim)

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ تَفْضُلُ صَلَاةَ الْفَذِّ بِخَمْسٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً


Dari Abu Sa'id Al Khudri RA, bahwa dia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Shalat berjama'ah lebih utama dibandingkan shalat sendirian dengan dua puluh lima derajat."(HR. Bukhari)

Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Muslim keutamaan shalat jamaah adalah 27 kali dari shalat sendiri.
عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلَاةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً
Dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Shalat jama'ah lebih utama dua puluh tujuh derajat daripada shalat sendirian."(HR. Muslim)
Keutamaan shalat jamaah ini menjadi hal yang penting yang bisa juga disampaikan kepada anak. Salah satu kunci kesuksesan adalah ketika kita mampu menjaga kwalitas hidup kita. Kwalitas hidup kita akan menjadi meningkat 25 sampai 27 kali ketika selalu menjaga shalat jamaah ini. Bahkan dalam hadist yang lain, shalat jamaah ini merupakan salah satu sarana untuk menghapus kesalahan-kesalahan dan mengangkat derajat pelakunya.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللَّهُ بِهِ الْخَطَايَا وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ عَلَى الْمَكَارِهِ وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ وَانْتِظَارُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ فَذَلِكُمْ الرِّبَاطُ

Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
“Maukah kalian untuk aku tunjukkan atas sesuatu yang dengannya Allah menghapus kesalahan-kesalahan dan mengangkat derajat?” Mereka menjawab, “Tentu, wahai Rasulullah”. Beliau bersabda, “Menyempurnakan wudlu pada sesuatu yang dibenci (seperti keadaan yang sangat dingin pent), banyak berjalan ke masjid, dan menunggu shalat berikutnya setelah shalat. Maka itulah ribath.”(HR. Muslim)
Hafalan al-Quran
Ajaklah anak-anak melakukan shalat jamaah bersama-sama di rumah atau di masjid. Biasakan dengarkan mereka dengan bacaan-bacaan al-Quran sang ayah. Karena itu seorang ayah perlu untuk memperbanyak hafalan al-Qurannya.
Setelah shalat jamaah selesai, suasana yang masih khusuk adalah waktu yang tepat untuk menyampaikan kemuliaan ajaran agama Islam.


Dalam riwayat Utsman Rasulullah SAW bersabda,


مَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ وَمَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ

Barangsiapa shalat isya` berjama'ah, seolah-olah ia shalat malam selama separuh malam, dan barangsiapa shalat shubuh berjamaah, seolah-olah ia telah shalat seluruh malamnya.”(HR. Muslim)
Percayalah, dengan kebiasaan shalat berjamaah ini akan menumbuhkan rasa sakinah mawaddah dan rahmah di dalam atmosfir keluarga.
Ibnu Abbas meriwayatkan sebuah hadist dari Rasulullah SAW, “Barangsiapa yang shalatnya tidak mencegahnya dari perbuatan tercela dan mungkar maka orang itu tidak akan bertambah apapun dari sisi Allah kecuali bertambah jauh.”
Dengan shalat berjamaah, keluarga tidak saja mendapatkan jaminan kehidupan dari Allah SWT, ayah pun mampu membangun hubungan yang harmonis dengan anggota keluarga, sehingga hubungan keluarga tidak terbatas oleh jasad saja tetapi juga diwarnai oleh hubungan kecintaan ruhani. Mencintai ayah sebagai pemimpin keluarga, dan mencintai anak sebagai bagian dari keluarga karena Allah SWT.
Suasana cinta semacam ini akan menumbuhkan ketenangan dan ketentraman hati, membentuk keluarga yang penuh dengan kebahagiaan dan keberkahan.
Shalat jamaah menjadi ikatan yang kuat yang akan mengikat anggota keluarga satu sama lain. Keasyikan suasana shalat berjamaah, menjadi kerinduan setiap anggota keluarga.

“Sungguh akan terurai ikatan (agama) Islam itu satu demi satu! Apabila terurai satu ikatan, orang-orang pun bergantung pada ikatan berikutnya. Ikatan yang pertama kali lepas ialah hukum, sedangkan yang terakhir kali lepas ialah shalat.” (HR. Ahmad).
Dan jangan lupa juga bahwa di dalam shalat jamaah inilah para Malaikat membela keluarga-keluarga yang menegakkannya. Ketika anak-anak kita mengumandangkan adzan dan iqamat maka para Malaikat akan bersama-sama dengan anak-anak kita.
"Barangsiapa shalat di sebidang tanah, niscaya malaikat shalat di sebelah kanan dan kirinya. Jika ia mengumandangkan adzan dan iqamat, atau iqamat saja, niscaya para Malaikat shalat di belakangnya seperti gunung.”(HR. Muwatha’ Malik).
Ketika bacaan amin dari imam dan makmun bersamaan dengan bacaan para Malaikat, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni-Nya.
"Jika salah seorang dari kalian 'Amiin' dan para malaikat yang ada di langit juga membaca 'Amiin', lalu bacaan salah satunya bersamaan dengan bacaan yang lain, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari)
Begitu pula ketika anak-anak kita membaca kalimat Rabbana walakal hamdu setelah rukuk, dan bacaan itu bersamaan dengan bacaan para Malaikat, maka dosa yang telah lalu pun akan diampuninya.
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "malaikat malam dan malaikat siang secara bergantian menjaga kalian, dan mereka berkumpul pada waktu shalat 'ashar dan shalat subuh, kemudian malaikat yang menjaga kalian di malam hari naik ke langit dan Allah menanyai mereka -sekalipun Dia paling tahu terhadap keadaan mereka- bagaimana kalian tinggalkan para hamba-Ku? 'Para malaikat menjawab, 'Kami tinggalkan saat mereka sedang melaksanakan shalat, dan kami datangi mereka juga saat melaksanakan shalat'." (HR. Bukhari)
Siapa yang keluarganya mau dibela oleh para Malaikat Allah? Perbanyaklah shalat berjamaah dengan keluarga Anda. Kini saatnya memulai belajar menjadi seorang ayah sekaligus seorang imam yang baik. Silakan mencoba!
Yusuf Muhammad Efendy, tinggal di San Francisco, Amerika
Rep: Administrator
Red: Cholis Akbar

WANITA SHALIHAH


Perhiasan yang paling indah
bagi seorang abdi Allah
Itulah ia wanita sholehah
Ia menghiasi dunia

Perhiasan yang paling indah
bagi seorang abdi Allah
Itulah ia wanita sholehah
Ia menghiasi dunia
Itulah ia wanita sholehah
Ia menghiasi dunia

Aurat ditutup demi kehormatan
Kitab Al Qur'an didaulahkan
Suami mereka ditaatinya
Walau berjualan di rumah saja

Karena iman dan juga Islam
Telah menjadi keyakinan
Jiwa raga mampu di korbankan
Harta kemewahan dileburkan

Di dalam kehidupan ini 
dia menampakkan kemuliaan
Bagai sekutum mawar yang tegar
Ditengah gelombang kehidupan

Aurat ditutup demi kehormatan
Kitab al Qur'an didaulahkan
Suami mereka ditaatinya
Akhlak mulia yang ia hadirkan

Karena iman dan juga Islam
Telah menjadi keyakinan
Jiwa raga mampu di korbankan
Harta kemewahan dileburkan

Di dalam kehidupan ini 
dia menampakkan kemuliaan
Bagai sekutum mawar yang tegar
Ditengah gelombang kehidupan

Wanita sholehah....

Rabu, 05 Oktober 2011

YANG DIINGINKAN SUAMI DARI ISTRINYA


Saat seorang laki- laki yang sholeh menikah, maka dia mendambakan seorang wanita yang dapat menemaninya dan memberikan kebahagiaan. Tentunya, kebahagiaan yang didamba pun mesti berdasarkan perspektif syariat. Maka kenali beberapa hal yang diinginkan suami Anda. Jika Anda dapat memenuhinya, maka Anda akan mendapatkan cintanya secara utuh, dan kebahagiaan pun mewarnai hidup rumah tangga, insyaAllah. 
Saat seorang laki- laki menikah, maka dia mendambakan seorang wanita yang dapat menemaninya dan memberikan kebahagiaan  ikhwan yang bisa memberi kasih sayang, perhatian, penghargaan, dan kebahagiaan. Setelah yakin bahwa dia akan mendapatkan semua itu dari calon suaminya, dengan langkah pasti dia pun langsung menuju jenjang pernikahan.
Namun, demikian pula dengan suaminya kelak, dia pun menginginkan kebahagiaan dari istrinya. Dan tentunya, kebahagiaan yang didamba pun mesti berdasarkan perspektif syariat. Tak adil rasanya jika Anda banyak menuntut suami untuk menuruti seluruh keinginan Anda, namun Anda mengabaikan keinginannya.
…ada beberapa hal yang diinginkan suami Anda. Jika Anda dapat memenuhinya, maka Anda akan mendapatkan cintanya secara utuh, dan kebahagiaan pun mewarnai hidup rumah tangga…
Dalam bukunya Kaifa Tushbihina Zaujatan Romansiyyah, Wafa’ Muhammad menulis bahwa untuk mendapatkan kebahagiaan dalam pernikahannya dengan Anda, ada beberapa hal yang diinginkan suami dari Anda. Dan jika Anda dapat memenuhinya, maka Anda akan mendapatkan cintanya secara utuh, dan kebahagiaan pun mewarnai hidup rumah tangga. Di antaranya adalah:
1. Suami dimanapun pasti menginginkan seorang istri shalihah. Dia akan menjadi sebaik- baik perhiasan yang tersimpan rapi didalam rumah tangganya. Tidak ada kekawatiran di dalam hati karena dia mengetahui bahwa wanitanya akan senantiasa merasa dilihat oleh Allah dalam keadaan beliau berada didekatnya atau sedang jauh darinya. Dari sanalah akhirnya tumbuh kepercayaan sang suami kepada istri. Naka benarlah Sabda Rasulullah SAW, bahwa “Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang shalihah.” (HR. Muslim)
2. Istri yang cantik. Sudah menjadi kodrat seorang laki- laki bahwa menyukai wanita yang cantik. Tapi tunggu dulu, bagaimana jika sang istri mengganggap bahwa diri mereka tidak cukup cantik dan menarik bagi sang suami?. Subhanallah, bahkan telah menciptakan manusia dengan sebaik- baik ciptaan. Semua wanita terlahir dengan cantik, tergantung bagaimana cara anda merawat diri dengan sebaik- baiknya. Dan definisi cantik, tidaklah berakhir sebatas pada fisik semata. Apalah arti kecantikan fisik jika tidak ditunjang dengan kecantikan akhlak dari sang istri. perpaduan yang pas antara keduanya, yang anda tampilkan untuk kesenangannya, insyallah dapat menjadikan suami semakin lengket dan semakin mesra. 
Kecantikan yang khas akan hadir dari senyum yang istri berikan kepada suami. Senyum bukan hanya disaat bahagia, namun senyum yang ada saat kesempitan justru menunjukkan kerelaan anda atas suami anda, apa adanya. Senyuman istri kepada suami tersebut insyaAllah akan bernilai pahala. 
Pun demikian, dengan sebuah hal yang bernama kepercayaan. Hal inilah yang salah satunya diidam- idamkan oleh para suami. Kepercayaan adalah yang utama. Sebagian besar suami ingin dipercaya bahwa dia sanggup melindungi anak-istri dan mencukupi kebutuhan orang-orang yang dicintainya. ketika istri memberikan keyakinan akan kemampuannya, hal itu menjadi hal yang akan sangat indah untuk sang suami. selain itu, kepercayaan juga erat hubungannya dengan penjaagaan rahasia dan harta suami ketika mereka tidak ada dirumah. Jangan bebani suami dengan pikiran dan atau rasa was- was bahwa sesuatu akan terjadi kepada harta dan terbukanya aib atau kekurangan mereka.  Kepercayaan juga erat kaitannya dengan keterbukaan serta kejujuran anda terhadap apapun tentang anda kepada suami. 
selanjutnya, adalah sebuah kebahagiaan yang besar untuk sang suami ketika dia mengetahui bahwa sang istri adalah perempuan yang penuh syukur dan pandai berterimakasih kepadanya. Jika sang istri masih banyak kekurangan yang didapatnya dalam sebuah rumah tangga, maka jangan buru- buru mengeluh atau memaki. Maka ingatlah dan tetap berterimakasihlah bahwa dengan  adanya nikmat pernikahan sekarang ini, anda dapat selamat dari keburukan atas kesucian diri anda. Anda juga mendapatkan buah hati yang menyenangkan hati dan menjadikan anda seorang ibu, yaitu sosok makhluk yang sangat mulia. Positiflah atas keadaan yang menimpa anda sekarang ini, karena akan selalu ada hal yang perlu dan bisa disyukuri. 
Siapa yang tidak menginginkan istri yang pengertian. pengertian dalam arti mengerti kesukaan dan hal- hal yang tidak disukainya. termasuk pengertian kapan waktu yang tepat dan cara yang sesuai ketika meminta sesuatu ataupun menolak sesuatu yang diajukan sang suami. 
ketika seorang istri mencintai suaminya dan mencintai keluarganya pula, maka hal tersebut akan menambah kebanggaan pada diri suami, karena telah beristrikan wanita yang begitu cantik akhlaknya. Siapapun suami anda sekarang, pastilah Beliau menginginkan anda tidak terasing atau terkucilkan dalam lingkungan keluarganya. Beliau akan sangat bahagia ketika anda yang pandai bergaul dan mengayomi keluarganya. Eratnya hubungan silaturahmi yang anda jalin dengan orangtua, kerabat, dan teman-temannya serta  kecintaan dan penghormatan anda kepada keluarga suami akan semakin menambah rasa sayang suami kepada anda. 
Seorang suami akan memimpikan istri yang cerdas. Hal ini berlaku saat sang istri mendidik anak- anak mereka dan atau cerdas dalam mengendalikan diri terhadap emosi, keingian dan perilakunya yang terkadang banyak menilai sesuatu dengan perasaan. Kecerdasan seorang istri juga dibutuhkan pada saat harus mengkritik dan atau membenarkan langkah suami yang keliru. Dan seperti kita ketahui bahwa banyak dari laki- laki yang tidak menyukai kritik atau perendahan atas dirinya walaupun memang telah terbukti jelas kesalahan yang dilakukan. Maka luaskan hati anda untuk lebih melunahk dan cerdas dalam memperingatkan pasangan hidup anda tersebut. dan sebaliknya, wanita yang cerdas ketika harus meminta maaf kepada suami atas semua kesalahannya pun juga termasuk  dari beberapa hal yang diinginkan para suami. 
merekapun juga ingin di dengar. Suami mana yang tidak ingin nasehat ataupun perindahnya diindahkan oleh istri dan anak- anak mereka. Naluri kepemimpinan mereka mengarahkan bahwa mereka sangat ingin didengar dan diperhatikan. Bukan hanya itu, bahkan para suamipun memiliki sisi sensitif seperti halnya para wanita. maka dari itu, sediakan waktu yang cukup dan hati yang luas untuk mereka berbicara apapun sesuai dengan isi hati dan uneg- uneg yanng menyesakkan batin mereka. Kecerdasan dari seorang istri yang menyadari hubungan timbal balik dari sebuah komunikasi yang hangat, insyaallah akan semakin merekatkan hubungan cinta suami istri. 
Suami adalah raja. mungkin beberapa pikiran dari laki- laki adalah seperti itu. Jangan buru- buru marah ataupun protes ketika anda mendapai bahwa ternyata suami anda adalah salah satu dari orang yang berpikiran seperti ini. cukup taatilah perintah mereka selama hal itu tidak menyuruh kemaksiatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Maka dengan cara itu mereka akan merasa terlayani, sehingga insyaallah akan mudah bagi mereka melunakkan hati dan akan lebih menyayangi anda. 
Jangan menolak jika diajak suami ke atas ranjang. Rasulullah mewanti-wanti, “Demi Dia yang berkuasa pada hidupku, ketika sang suami memanggil istrinya ke tempat tidur dan dia menolaknya, Dia yang di Surga akan murka padanya sampai suaminya senang akan dirinya.” Selain itu, Anda dilarang untuk meninggalkan suami di tempat tidurnya. Nabi bersabda, “Ketika seorang perempuan melalui malam dengan meninggalkan suami di tempat tidur, para malaikat akan mengutuknya sampai pagi hari.”
28. Anda membuat suami merasa bahwa dia penting bagi Anda. Tatkala suami Anda merasa bahwa Anda membutuhkannya, maka dia akan bertambah dekat dengan Anda. Namun ketika dia merasa bahwa Anda mengesampingkannya, maka dia akan muak dengan Anda.
Suami menyukai istri yang penyabar, entah itu sabar terhadap diri beliau yang tak akan lepas dari kesalahan dan atau belajar bersabar terhadap kekurangan yang sedang melingkupinya. 
Suami adalah juga manusia biasa yang ingin dimengerti, disanjung, bahkan mungkin dimanjakan. Insyaallah jika semua hal tersebut anda conba untuk penuhi, maka dengan mudah limpahan kasih sayang dan perasaan bahwa dia tidak pernah merasa rugi telah menikahi anda akan sangat erat tertata dipikirannya. Lebih dari itu, baginya anda adalah sebuah perhiasaan yang tak ternilai karena istri yang sholihah memanglah selalu membawa kemudahan dan keringanan. kemudahan atas perolehan dukungan dalam melakukan ketaatan dan dan keringanan atas minimalnya beban pikiran yang disandang suami. Dan yang terakhir, anda lah sumber kebahagiaan baginya. Semoga!

Seorang suami, dimanapun tempatnya pasti menginginkan seorang istri shalihah. Dia akan menjadi sebaik- baik perhiasan yang tersimpan rapi didalam rumah tangga mereka. Tidak ada kekawatiran di dalam hati karena suami mengetahui bahwa wanitanya akan senantiasa merasa dilihat oleh Allah dalam keadaan beliau berada didekatnya atau sedang jauh darinya. Dari sanalah akhirnya tumbuh kepercayaan sang suami kepada istri. Dan benarlah sabda Rasulullah SAW, bahwa “Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang shalihah.” (HR. Muslim)
Next, suami menyukai istri mereka yang senantiasa cantik. Sudah menjadi kodrat seorang laki- laki bahwa mereka menyukai wanita yang cantik. Tapi tunggu dulu, bagaimana jika sang istri mengganggap bahwa diri mereka tidak cukup cantik dan menarik bagi sang suami?. Subhanallah, bahkan Allah sang maha pencipta telah menciptakan manusia dengan sebaik- baiknya. Semua wanita terlahir dengan cantik, tergantung bagaimana cara anda merawat diri dengan sebaik- baiknya. Dan definisi cantik, tidaklah berakhir sebatas pada fisik semata. Apalah arti kecantikan fisik jika tidak ditunjang dengan kecantikan akhlak dari sang istri. Perpaduan yang pas antara keduanya, InsyaAllah akan dengan mudah menggaet hati dan menyenangkan suami.  
Kecantikan yang khas juga akan hadir dari senyum yang istri berikan kepada suami. Senyum bukan hanya disaat bahagia, namun senyum yang ada saat kesempitan justru menunjukkan kerelaan anda atas suami, apa adanya. Senyuman istri kepada suami tersebut insyaAllah akan bernilai pahala. 
Pun demikian, dengan sebuah hal yang bernama kepercayaan. Hal inilah yang salah satunya diidam- idamkan oleh para suami. Sebagian besar suami ingin dipercaya bahwa dia sanggup melindungi anak-istri dan mencukupi kebutuhan orang-orang yang dicintainya. Ketika istri memberikan keyakinan akan kemampuannya, itu menjadi hal yang akan sangat indah untuk sang suami. Kepercayaan juga erat hubungannya dengan penjagaan rahasia dan harta suami ketika mereka tidak ada dirumah. Jangan bebani suami dengan pikiran dan atau rasa was- was bahwa sesuatu akan terjadi kepada harta dan terbukanya aib atau kekurangan mereka. Kepercayaan juga erat kaitannya dengan keterbukaan serta kejujuran anda terhadap apapun tentang anda kepada suami. 
Selanjutnya, adalah sebuah kebahagiaan yang besar untuk sang suami ketika dia mengetahui bahwa sang istri adalah perempuan yang penuh syukur dan pandai berterimakasih kepadanya. Jika sang istri masih banyak kekurangan yang didapatnya dalam sebuah rumah tangga, maka jangan buru- buru mengeluh atau memaki. Kepada para istri, ingatlah untuk tetap berterimakasih atas tetap adanya nikmat, yaitu pernikahan anda sekarang ini. Karena pernikahan inilah, anda dapat selamat dari keburukan atas kesucian diri anda. Anda juga mendapatkan buah hati yang menyenangkan yang menjadikan anda seorang ibu, yaitu sosok makhluk yang sangat mulia. Positiflah atas keadaan yang menimpa anda sekarang ini, karena akan selalu ada hal yang perlu dan bisa disyukuri. 
Suami juga menginginkan istri yang pengertian. Pengertian dalam arti mengerti kesukaan dan hal- hal yang tidak disukainya. Termasuk pengertian kapan waktu yang tepat dan cara yang sesuai ketika anda harus meminta sesuatu ataupun menolak sesuatu yang diajukan sang suami. 
Ketika seorang istri mencintai suaminya dan mencintai keluarganya pula, maka hal tersebut akan menambah kebanggaan pada diri suami, karena telah beristrikan wanita yang begitu cantik akhlaknya. Siapapun suami anda sekarang, pastilah Beliau mendambakan anda tidak terasing atau terkucilkan dalam lingkungan keluarganya. Beliau akan sangat bahagia ketika anda yang pandai bergaul dan mengayomi keluarganya. Eratnya hubungan silaturahmi yang anda jalin dengan orangtua, kerabat, dan teman-temannya serta  kecintaan dan penghormatan anda kepada keluarga suami akan semakin menambah rasa sayang suami kepada anda. 
Seorang suami juga memimpikan istri yang cerdas. Hal ini berlaku saat sang istri mendidik anak- anak mereka dan atau cerdas dalam mengendalikan diri terhadap emosi, keingian dan perilakunya yang terkadang banyak menilai sesuatu dengan perasaan. Kecerdasan seorang istri juga dibutuhkan pada saat harus mengkritik dan atau membenarkan langkah suami yang keliru. Dan seperti kita ketahui bahwa ada sebagian laki- laki yang tidak menyukai kritik atau perendahan atas dirinya walaupun memang telah terbukti jelas kesalahan yang dilakukan. Maka luaskan hati anda untuk lebih melunakan dan cerdas dalam memperingatkan pasangan hidup anda tersebut. Dan sebaliknya, wanita yang cerdas ketika harus meminta maaf kepada suami atas semua kesalahannya pun juga termasuk  dari beberapa hal yang diinginkan para suami. 
Merekapun, para laki- laki itu juga ingin di dengar. Suami mana yang tidak ingin nasehat ataupun perintahnya diindahkan oleh istri dan anak- anak mereka. Naluri kepemimpinan mereka mengarahkan bahwa mereka sangat ingin didengar dan diperhatikan. Bukan hanya itu, bahkan para suamipun memiliki sisi sensitif seperti halnya para wanita. maka dari itu, sediakan waktu yang cukup dan hati yang luas untuk mereka berbicara apapun sesuai dengan isi hati dan uneg- uneg yanng menyesakkan batin mereka. Kecerdasan dari seorang istri yang menyadari hubungan timbal balik dari sebuah komunikasi yang hangat, insyaallah akan semakin merekatkan hubungan cinta suami istri. 
Suami adalah raja. Mungkin beberapa pikiran dari laki- laki adalah seperti itu. Jangan buru- buru marah ataupun protes ketika anda mendapai bahwa ternyata suami anda adalah salah satu dari orang yang berpikiran seperti ini. Cukup taatilah perintah mereka selama hal itu tidak menyuruh kemaksiatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Maka dengan cara itu mereka akan merasa terlayani, sehingga insyaallah akan mudah bagi mereka melunakkan hati dan akan lebih menyayangi anda. 
Selanjutnya, jangan menolak jika diajak suami ke atas ranjang. Rasulullah mewanti-wanti, “Demi Dia yang berkuasa pada hidupku, ketika sang suami memanggil istrinya ke tempat tidur dan dia menolaknya, Dia yang di Surga akan murka padanya sampai suaminya senang akan dirinya.” Selain itu, Anda dilarang untuk meninggalkan suami di tempat tidurnya. Nabi bersabda, “Ketika seorang perempuan melalui malam dengan meninggalkan suami di tempat tidur, para malaikat akan mengutuknya sampai pagi hari.”
Hal lain yang berarti untuk suami adalah rasa dimana dia adalah penting bagi Anda. Tatkala suami Anda merasa bahwa Anda membutuhkannya, maka dia akan bertambah dekat dengan Anda. Namun ketika dia merasa bahwa Anda mengesampingkannya, maka dia akan membuat jarak dengan Anda.
Dan suami sangat menyukai istri yang penyabar, entah itu sabar terhadap diri beliau yang tak akan lepas dari kesalahan dan atau belajar bersabar terhadap kekurangan hidup yang sedang melingkupinya. 
Suami adalah juga manusia biasa yang ingin dimengerti, disanjung, bahkan mungkin dimanjakan. Insyaallah jika semua hal tersebut anda coba untuk penuhi, maka dengan mudah limpahan kasih sayang dan perasaan bahwa dia tidak pernah merasa rugi telah menikahi anda akan sangat erat tertata dipikirannya. Lebih dari itu, baginya anda adalah sebuah perhiasaan yang tak ternilai karena istri yang sholihah memanglah selalu membawa kemudahan dan keringanan. Kemudahan atas perolehan dukungan dalam melakukan ketaatan dan keringanan atas minimalnya beban pikiran yang disandang suami. Dan yang terakhir, anda akan menjadi sumber kebahagiaan bagi beliau. Semoga
(Syahidah)

Sabtu, 01 Oktober 2011

::*ISTRIKU MUTIARAKU, SUAMIKU ADALAH SYURGAKU*::~



 Mutiara 1
 Hushain bin Muhshan menuturkan bahwa bibinya pernah datang kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam untuk suatu keperluan. Setelah selesai dari keperluannya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya kepadanya "Apakah engkau bersuami?" Ia menjawab "Ya", "Bagaimana engkau bersuami ? Ia menjawab "Aku berusaha sekuat tenaga untuk melayaninya dan mentaatinya, kecuali dalam hal-hal yang aku tidak sanggup. "Beliau berkomentar," "Perhatikan baik-baik sikapmu kepadanya karena sesungguhnya ia adalah Syurga dan Nerakamu." (HR. Hakim)

Mutiara 2
Apabila seorang wanita telah menunaikan shalat lima waktu dan berpuasa di bulan Ramadhan, senantiasa mentaati suaminya dan menjaga kemaluannya, niscaya akan dikatakan kepadanya, masuklah kamu ke dalam syurga dari pintu mana saja yang kamu kehendaki. (HR. Ahmad)

Mutiara 3
Ada tiga golongan yang shalatnya tidak diterima dan kebaikannya tidak diangkat ke langit: Pertama, hamba sahaya yang kabur dari majikannya sampai ia kembali dan meminta maaf kepada majikannya. Kedua, seorang istri yang dimurkai suaminya sampai suaminya meridhainya dan ketiga seorang pemabuk sampai ia sadar. (HR. Thabrani dan Ibnu Hibban).

Mutiara memang indah, mahal dan tidak semua wanita mampu memilikinya. Begitu pula dengan mutiara ajaran Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam di atas, tidak semua wanita memahami, menghayati, apalagi mengaplikasikannya dalam kehidupan rumah tangga mereka.

Arus globalisasi sekarang ini telah menyerbu kaum muslimin dalam dan membentuk paradigma mereka segala hal, termasuk gaya hidup dalam berumah tangga. Saat ini untuk menjadi istri yang setia dan konsisten untuk mengaplikasikan mutiara ajaran Rasullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ternyata tidak popular. Sehingga sebagian wanita beranggapan, sudah bukan zamannya lagi memperlakukan suami sebagai junjungan yang harus ditaati, atau istri harus senantiasa meminta izin terlebih dahulu kepada suami untuk melakukan apa yang mau dilakukannya.

Di sisi lain, bukan hal aneh jika sekarang ini kita banyak mendengar rumah tangga muslim mengalami guncangan, keretakan bahkan perceraian. Tentu saja semua orang tidak menginginkan semua ini terjadi pada rumah tangga mereka. Terdapat sejumlah cara untuk mencegahnya yaitu suami istri harus melakukan evaluasi perjalanan rumah tangganya secara berkala, terutama evaluasi tentang orientasi menikah dan membangun rumah tangga. Misalnya, apa sesungguhnya tujuan saya menikah? Apa yang saya harapkan dari pernikahan ini? Model rumah tangga apa yang akan saya bangun? Dan jawaban atas pertanyaan tersebut dapat dijadikan renungan dan penguat dalam menghadapi gelombang dalam rumah tangga. Kemudian setelah itu berusaha memantapkan hati untuk menjalankan rumah tangga dengan mengedepankan ridha dan qona'ah (menerima dan puas dengan pemberian Allah Subahana Wa Ta'ala).

Sebagai seorang muslimah sudah sepatutnya kita ridha atas ketentuan Allah Subhana Wa Ta'ala, dan perlu disadari bahwa ridha atas kepemimpinan suami dalam rumah tangga itu, konsekuensinya adalah taat. Artinya ketaatan seorang istri pada suaminya, pada hakikatnya merupakan satu bentuk ketaatannya kepada ketentuan Allah Subhana Wa Ta'ala. Dalam konteks ketaatan ini tentunya suami berada di jalan yang benar. Untuk melaksanakannya tidak semudah yang dibayangkan, karena ketaatan istri pada suami tidak bisa disesuaikan dengan keinginan kita, misalnya, 'Saya akan taat pada abang dalam hal-hal yang sesuai dengan keinginan saya, tapi kalau tidak, kita masing-masing saja ya bang?'

Mungkin tidak akan menjadi masalah jika keinginan atau perintah suami selaras dengan keinginan kita, tapi kalau tidak diperlukan kelapangan dada, keikhlasan dan pengorbanan untuk dapat mentaati dan melaksanakan perintahnya. Harus kita sadari bahwa kita suami istri mempunyai latar belakang yang berbeda, jadi tidak semuanya harus serba cocok dan klop, ketika memasuki gerbang pernikahan. Oleh karena itu di sinilah pentingnya untuk saling mengenal antara suami dan istri.

Ganjaran ketaatan seorang istri pada suaminya disetarakan dengan ganjaran jihadnya kaum laki-laki, sebagaimana disebutkan dalam hadist Asma bin Yazid yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas r.a. Sekalipun demikian Islam menganjurkan para suami untuk melazimkan musyawarah pada istrinya dalam berbagai persoalan. (QS Al-Baqarah: 233), memperlakukan istri dengan baik sebagai indikator utama akhlak seorang laki-laki. Begitulah Islam tidak menjadikan ketaatan seorang istri sebagai peluang bagi suami untuk menjadi diktator dalam rumah tangganya. Jadi tunggu apalagi, mari taati suami kita dan miliki mutiara-mutiara yang nyaris hilang itu.

Sifat-sifat Istri Shaleh

1]. Penuh kasih sayang, selalu kembali kepada suaminya dan mencari maafnya.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِنِسَائِكُمْ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ؟ اَلْوَدُوْدُ الْوَلُوْدُ الْعَؤُوْدُ عَلَى زَوْجِهَا، الَّتِى إِذَا غَضِبَ جَاءَتْ حَتَّى تَضَعَ يَدَهَا فِي يَدِ زَوْجِهَا، وَتَقُوْلُ: لاَ أَذُوقُ غَضْمًا حَتَّى تَرْضَى

“Maukah aku beritahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi penghuni surga yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata: “Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha.” (HR. An-Nasai dalam Isyratun Nisa no. 257 ).

2]. Melayani suaminya (berkhidmat kepada suami) seperti menyiapkan makan minumnya, tempat tidur, pakaian, dan yang semacamnya.

3]. Menjaga rahasia-rahasia suami, lebih-lebih yang berkenaan dengan hubungan intim antara dia dan suaminya. 
Asma’ bintu Yazid radhiallahu 'anha menceritakan dia pernah berada di sisi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Ketika itu kaum lelaki dan wanita sedang duduk. Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya: “Barangkali ada seorang suami yang menceritakan apa yang diperbuatnya dengan istrinya (saat berhubungan intim), dan barangkali ada seorang istri yang mengabarkan apa yang diperbuatnya bersama suaminya?” Maka mereka semua diam tidak ada yang menjawab. Aku (Asma) pun menjawab: “Demi Allah! Wahai Rasulullah, sesungguhnya mereka (para istri) benar-benar melakukannya, demikian pula mereka (para suami).”

Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

فَلاَ تَفْعَلُوا، فَإِنَّمَا ذَلِكَ مِثْلُ الشَّيْطَانِ لَقِيَ شَيْطَانَةً فِي طَرِيْقٍ فَغَشِيَهَا وَالنَّاسُ يَنْظُرُوْنَ

“Jangan lagi kalian lakukan, karena yang demikian itu seperti syaithan jantan yang bertemu dengan syaitan betina di jalan, kemudian digaulinya sementara manusia menontonnya.” (HR. Ahmad).

4]. Selalu berpenampilan yang bagus dan menarik di hadapan suaminya sehingga bila suaminya memandang akan menyenangkannya.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

أَلاَ أُخْبِرَكَ بِخَيْرِ مَا يَكْنِزُ الْمَرْءُ، اَلْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، إِذَا نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهَ وَإِذَا أَمَرَهَا أَطَاعَتْهَ وَإِذَا غَابَ عَنْهَا حَفِظَتْهَ

“Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya”. (HR. Abu Dawud no. 1417. Asy-Syaikh Muqbil rahimahullah berkata dalam Al-Jami’ush Shahih 3/57: “Hadits ini shahih di atas syarat Muslim.”)

5]. Ketika suaminya sedang berada di rumah (tidak bepergian/ safar), ia tidak menyibukkan dirinya dengan melakukan ibadah sunnah yang dapat menghalangi suaminya untuk istimta‘ (bernikmat-nikmat) dengannya seperti puasa, terkecuali bila suaminya mengizinkan.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

لاَ يَحِلُّ لِلْمَرْأَةِ أَنْ تَصُومَ وَزَوْجُهَا شَاهِدٌ إِلاَّ بِإِذْنِهِ

“Tidak halal bagi seorang istri berpuasa (sunnah) sementara suaminya ada (tidak sedang bepergian) kecuali dengan izinnya”. (HR. Al-Bukhari no. 5195 dan Muslim no. 1026)

6]. Pandai mensyukuri pemberian dan kebaikan suami, tidak melupakan kebaikannya, karena Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda:

“Diperlihatkan neraka kepadaku, ternyata aku dapati kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita yang kufur.” Ada yang bertanya kepada beliau: “Apakah mereka kufur kepada Allah?” Beliau menjawab: “Mereka mengkufuri suami dan mengkufuri (tidak mensyukuri) kebaikannya. Seandainya salah seorang dari kalian berbuat baik kepada seorang di antara mereka (istri) setahun penuh, kemudian dia melihat darimu sesuatu (yang tidak berkenan baginya) niscaya dia berkata: “Aku tidak pernah melihat darimu kebaikan sama sekali.” (HR. Al-Bukhari no. 29 dan Muslim no. 907)

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam juga pernah bersabda:

لاَ يَنْظُرُ اللهُ إِلَى امْرَأَةٍ لاَ تَشْكُرُ لِزَوْجِهَا وَهِيَ لاَ تَسْتَغْنِي عَنْهُ

“Allah tidak akan melihat kepada seorang istri yang tidak bersyukur kepada suaminya padahal dia membutuhkannya.” (HR. An-Nasai dalam Isyratun Nisa. Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 289)

7]. Bersegera memenuhi ajakan suami untuk memenuhi hasratnya, tidak menolaknya tanpa alasan yang syar‘i, dan tidak menjauhi tempat tidur suaminya, karena ia tahu dan takut terhadap berita Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam:

وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ مَا مِنْ رَجُلٍ يَدْعُو امْرَأَتَهُ إِلَى فِرَاشِهِ فَتَأْبَى عَلَيْهِ إِلاَّ كَانَ الَّذِي فِي السَّمَاءِ سَاخِطًا عَلَيْهَا حَتَّى يَرْضَى عَنْهَا

“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah seorang suami memanggil istrinya ke tempat tidurnya lalu si istri menolak (enggan) melainkan yang di langit murka terhadapnya hingga sang suami ridha padanya.” (HR. Muslim no.1436)

إِذَا بَاتَتِ الْمَرْأَةُ مُهَاجِرَةً فِرَاشَ زَوْجِهَا لَعَنَتْهَا الْمَلاَئِكَةُ حَتَّى تَرْجِعَ

“Apabila seorang istri bermalam dalam keadaan meninggalkan tempat tidur suaminya, niscaya para malaikat melaknatnya sampai ia kembali (ke suaminya).” (HR. Al-Bukhari no. 5194 dan Muslim no. 1436).