`*•Yaa
Rabbi•*´¯)Ajarilah kami bagaimana memberi sebelum meminta,berfikir sebelum
bertindak,santun dalam berbicara,tenang ketika gundah,diam ketika emosi
melanda,bersabar dalam setiap ujian.Jadikanlah kami orang yg selembut Abu Bakar
Ash-Shiddiq,sebijaksana Umar bin Khattab,sedermawan Utsman bin Affan,sepintar
Ali bin Abi Thalib,sesederhana Bilal,setegar Khalid bin Walid radliallahu'anhumღAmiin ya
Rabbal'alamin.
Sesungguhnya burung-burung itu akan bertengger
bersama burung yang sama bentuknyaSehingga setiap orang akan mencintai yang
semisal dengannya Al-Bukhori rohimahullâh berkata (9/132): Musaddad mengabarkan
kepada kami, dia berkata: Yahya mengabarkan kepada kami dari dari ‘Ubaidillah,
ia berkata: Sa’id bin Abi Sa’id mengabarkan kepadaku dari bapaknya, dari Abu
Huroiroh rodhiyallohu ‘anhu, dari Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam
bersabda:“Wanita itu dinikahi karena empat perkara: karena hartanya, kemuliaan
nasabnya, kecantikannya, dan karena agamanya. Maka nikahilah wanita yang baik
agamanya niscaya kamu beruntung.”Hadits tersebut diriwayatkan pula oleh Al-Imam
Muslim (2/1086).Makna hadits tersebut adalah bahwa dalam memilih wanita sebagai
istri, manusia terbagi menjadi empat bagian:
1. Di antara mereka ada yang menyukai wanita yang
memiliki agama dan berharta
.2. Ada yang menyukai wanita yang memiliki nasab
mulia
.3. Ada yang menyukai wanita berwajah rupawan
.4. Dan yang menyukai wanita yang baik
agamanya.Wanita yang baik agamanya adalah wanita yang bertaqwa. Dia senantiasa
melaksanakan perkara-perkara yang telah Alloh Subhânahu wa Ta’âlâ wajibkan dan
meninggalkan larangan-larangan-Nya.
Sebagaimana perkataan Alloh Subhanahu wa
Ta’âlâ:فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ
“Sebab itu maka wanita yang sholihah, ialah yang taat kepada Alloh lagi
memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Alloh telah memelihara
(mereka).” (An-Nisaa’: 34)Dia akan menjaga dirinya dan harta suaminya. Dia
tidak akan keluar kecuali dengan izin suaminya, dan mengetahui hak-haknya tanpa
melampaui batas.Sudah dimaklumi, meskipun dia adalah wanita yang baik agamanya,
namun pastilah dia tidak akan mampu menyempurnakan tugas-tugasnya. Karena
wanita adalah makhluk yang kurang akal dan agamanya. Tetapi hal ini tidak ada
artinya jika dibandingkan dengan kesholihannya. Ini perkara yang tidak
sepantasnya diabaikan.Sungguh Alloh Subhânahu wa Ta’âlâ telah menyebut-nyebut
kenikmatan yang Dia anugerahkan kepada Zakaria hamba-Nya, dengan kalam-Nya
Subhânahu wa Ta’âlâ:
فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَوَهَبْنَا لَهُ يَحْيَىٰ
وَأَصْلَحْنَا لَهُ زَوْجَهُ
“Maka Kami mengabulkan doanya, dan Kami anugerahkan
kepadanya Yahya dan Kami memperbaiki istrinya.” (Al-Anbiyaa’: 90)Wanita yang
baik agamanya akan mencintai lelaki yang baik agamanya pula
Dan wanita yang sebaliknya akan mencintai lelaki
yang sebaliknya pula.Dan Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda
sebagaimana dalam Sunan Abi Dawud (no. 4833) dari hadits Abu Huroiroh
rodhiyallohu ‘anhu:“Seseorang itu sesuai agama temannya. Maka hendaklah salah
seorang di antara kalian melihat siapa temannya.”Di dalam Ash-Shohihain disebutkan
dari hadits Abu Musa radhiyallâhu ‘anhu, dia berkata: “Rosululloh shollallohu
‘alaihi wa sallam bersabda:“Perumpamaan teman yang baik dan teman yang jelek
itu seperti penjual minyak wangi dengan pandai besi yang meniup alat peniup
api. Penjual minyak wangi akan memberikan minyak wangi kepadamu atau engkau
akan membelinya. Sedangkan tukang besi akan membakar bajumu atau engkau akan
mencium bau yang busuk darinya.”Jika demikian halnya dengan laki-laki, terlebih
lagi wanita.
Karena wanita pada umumnya lebih cepat berubah dan
berpindah dari satu keadaan kepada keadaan yang lain. Kita memohon kepada Alloh
Subhânahu wa Ta’âlâ ketetapan hati kita. Teman dekat itu akan mempengaruhi
temannya.
Oleh karena itulah Rosululloh shollallohu ‘alaihi
wa sallam menganjurkan untuk memilih teman yang baik.
Alloh Subhânahu wa Ta’âlâ berkata:
وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ
رَبَّهُم بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ ۖ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ
عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا
قَلْبَهُ عَن ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا
“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan
orang-orang yang menyeru Rabbnya di pagi dan senja hari dengan mengharapkan
keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena)
mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang
hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya
dan adalah keadaannya itu melewati batas.” (Al-Kahfi: 28)
Ketika seorang muslim baik pria atau wanita akan
menikah, biasanya akan timbul perasaan yang bermacam-macam. Ada rasa gundah,
resah, risau, bimbang, termasuk juga tidak sabar menunggu datangnya sang
pendamping, dll. Bahkan ketika dalam proses taaruf sekalipun masih ada juga
perasaan keraguan.
Berikut ini sekelumit apa yang bisa saya hadirkan
kepada pembaca agar dapat meredam perasaan negatif dan semoga mendatangkan
optimisme dalam mencari teman hidup. Semoga bermanfaat buat saya pribadi dan
kaum muslimin semuanya. Saya memohon kepada Allah semoga usaha saya ini
mendatangkan pahala yang tiada putus bagi saya.
Inilah kabar gembira berupa janji Allah bagi orang
yang akan menikah. Bergembiralah wahai saudaraku…
1. “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki
yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula),
dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang
baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)”. (An Nuur : 26) Bila ingin
mendapatkan jodoh yang baik, maka perbaikilah diri. Hiduplah sesuai ajaran
Islam dan Sunnah Nabi-Nya. Jadilah laki-laki yang sholeh, jadilah wanita yang
sholehah. Semoga Allah memberikan hanya yang baik buat kita. Amin.
2. “Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian
diantara kamu dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu
yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka
dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui”.
(An Nuur: 32)
Sebagian para pemuda ada yang merasa bingung dan
bimbang ketika akan menikah. Salah satu sebabnya adalah karena belum punya
pekerjaan. Dan anehnya ketika para pemuda telah mempunyai pekerjaan pun tetap
ada perasaan bimbang juga. Sebagian mereka tetap ragu dengan besaran rupiah
yang mereka dapatkan dari gajinya. Dalam pikiran mereka terbesit, “apa cukup
untuk berkeluarga dengan gaji sekian?”.
Ayat tersebut merupakan jawaban buat mereka yang
ragu untuk melangkah ke jenjang pernikahan karena alasan ekonomi. Yang perlu
ditekankan kepada para pemuda dalam masalah ini adalah kesanggupan untuk
memberi nafkah, dan terus bekerja mencari nafkah memenuhi kebutuhan keluarga.
Bukan besaran rupiah yang sekarang mereka dapatkan. Nantinya Allah akan
menolong mereka yang menikah. Allah Maha Adil, bila tanggung jawab para pemuda
bertambah – dengan kewajiban menafkahi istri-istri dan anak-anaknya, maka Allah
akan memberikan rejeki yang lebih. Tidakkah kita lihat kenyataan di masyarakat,
banyak mereka yang semula miskin tidak punya apa-apa ketika menikah, kemudian
Allah memberinya rejeki yang berlimpah dan mencukupkan kebutuhannya?
3. “Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah
tolong mereka, yaitu seorang mujahid fi sabilillah, seorang hamba yang menebus
dirinya supaya merdeka dan seorang yang menikah karena ingin memelihara
kehormatannya”. (HR. Ahmad 2: 251, Nasaiy, Tirmidzi, Ibnu Majah hadits no.
2518, dan Hakim 2: 160)
[1]Bagi siapa saja yang menikah dengan niat menjaga
kesucian dirinya, maka berhak mendapatkan pertolongan dari Allah berdasarkan
penegasan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits ini. Dan
pertolongan Allah itu pasti datang.
4. “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah
Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung
dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan
sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
bagi kaum yang berfikir”. (Ar Ruum : 21)
5. “Dan Tuhanmu berfirman : ‘Berdoalah kepada-Ku,
niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan
diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina’ ”.
(Al Mu’min : 60)
Ini juga janji Allah ‘Azza wa Jalla, bila kita
berdoa kepada Allah niscaya akan diperkenankan-Nya. Termasuk di dalamnya ketika
kita berdoa memohon diberikan pendamping hidup yang agamanya baik, cantik,
penurut, dan seterusnya.
Label
- bidadari
- cinta
- jodohku
- meyejukkan
- akhirat
- hamba pilihan allah
- kasih
- hati
- kebaikan
- ketundukan
- mempercantik
- taman syurga
- fenomena
- taman impianku
- muslimah
- memadu
- rasa
- berwajah teduh
- hijab
- berlomba
- ijab kabul
- pangeran
- surga
- jilbab
- keburukan
- keegoisan rasa
- nikmat
- takwa
- tegar
- waktu
- budaya
- mendera
- pelipur lara
- pelita
- ruqyah
- setegar karang
- taman hati
- berkeliling dunia
- eksklusif
- embun
- goresan luka
- kecewa
- kemewahan
- kompetisi
- menjelang
- meramal
- purwarupa
- ukasyah
- yahudi
- zionis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar